Hewan peliharaan adalah hewan yang dipelihara sebagai teman sehari-hari manusia. Salah satu hewan yang banyak dipelihara adalah kucing. Meskipun dikenal sebagai hewan pemalas, mamalia berkaki empat ini disayangi oleh manusia karena tingkah dan polahnya yang lucu, bulu halus, kesan imut, ditambah ekspresi dan sikapnya yang kerap kali manja menjadi nilai plus bagi kucing. Kucing menjadi binatang unik yang memiliki perilaku biologis berbeda dibanding binatang lainnya. Bahkan dulu kucing pernah dipercaya sebagai hewan yang suci di Mesir. Namun sebenarnya kucing memiliki fakta-fakta menarik yang belum banyak diketahui. Apa sajakah itu? Inilah berbagai fakta unik kucing:
1. Kucing jarang mengucapkan Meong kepada kucing yang lainnya
1. Kucing jarang mengucapkan Meong kepada kucing yang lainnya
Cara kucing berkomunikasi satu sama lain |
Istilah meong sangat erat sekali dengan kucing. Meong memang merupakan kata yang paling sering diucapkan oleh kucing. Namun faktanya kucing jarang mengucapkan kata meong untuk menarik perhatian atau memanggil kucing lainnya. Untuk berkomunikasi dengan sesama kucing mereka lebih suka melakukan komunikasi non verbal seperti menjilat, mengendus, atau bermain satu dengan lainnya. Jika mereka mengeluarkan suara meong atau geraman kepada kucing lainnya, ini tandanya si kucing sedang memberikan peringatan kepada kucing lainnya yang dianggap mengganggu.
2. Kucing adalah hewan yang bersih
Kucing mandi dengan menjilati tubuhnya |
Walaupun kelihatannya mereka takut air dan tidak pernah mandi, sebenarnya mereka sering mandi. Hanya saja cara mandinya berbeda, yaitu dengan menggunakan lidah mereka. Kucing menghabiskan tiga puluh persen dari waktu hidupnya untuk grooming. Jadi jika usianya sepuluh tahun, maka sekitar tiga tahun dalam hidupnya telah ia habiskan untuk membersihkan diri. Maka sebenarnya hewan berpendengaran tajam ini termasuk hewan yang bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati tubuh mereka sendiri.
3. Memiliki banyak ayah
Anak kucing dari induk yang sama memiliki corak yang beragam |
Anak-anak kucing yang dilahirkan oleh satu induk pada satu waktu kelahiran tidak selalu memiliki ayah yang sama. Itulah sebabnya meskipun bersaudara, kucing-kucing tersebut terkadang memiliki warna yang berbeda-beda. Sekitar tujuh puluh lima persen kucing yang hidup di sebuah kota lahir dengan memiliki dua ayah atau lebih. Kucing betina dapat dibuahi oleh beberapa kucing jantan dalam waktu bersamaan dan mempunyai kemungkinan menghasilkan anak dari tiap perkawinannya dengan masing-masing kucing jantan.
4. Sidik jari kucing ada di hidung
Nosepad atau sidik hidung kucing |
Jika manusia memiliki sidik jari, kucing pun juga memilikinya. Bedanya sidik jari kucing tidak terletak di jarinya tetapi terletak di hidungnya. Dimana jika dilakukan cetak hidung, maka bentuk hidung kucing akan berbeda satu dengan yang lainnya. Karena setiap kucing memiliki nosepad yang sangat khas. Sehingga tidak akan pernah ada dua kucing yang memiliki sidik hidung yang sama.
5. Kucing hitam sulit ditemukan
Kucing hitam yang mitosnya punya kekuatan sihir |
Sebagian besar kucing hitam yang ditemui sekarang memiliki bercak putih atau warna lain di tubuh mereka. Mitos yang beredar, hal ini dikarenakan kucing hitam telah dimusnahkan selama abad pertengahan lalu, karena kucing hitam dipercaya mempunyai kekuatan ilmu sihir yang besar. Itulah sebabnya mengapa saat ini kucing yang benar-benar hitam hampir mustahil untuk ditemukan.
6. Kucing juga bisa stres
Kucing stres kadang suka bersembunyi di tempat gelap |
Fakta selanjutnya, kucing juga bisa stres. Dengkuran kucing atau purring tidak selalu menunjukkan bahwa kucing dalam keadaan nyaman dan senang. Kucing juga akan melakukan dengkuran dan bisa terdengar lebih keras saat dalam keadaan stres atau kesakitan. Selain itu kucing akan menjadi agresif terhadap manusia maupun hewan lainnya. Tanda lainnya adalah kucing sering bersembunyi di tempat yang gelap, seperti di bawah kolong mobil, atau di bawah kolong kasur, nafsu makan menurun, dan membuang kotoran sembarangan sementara biasanya kucing tersebut tahu di mana seharusnya membuang kotoran. Sedangkan stress pada kucing bisa diakibatkan oleh beberapa penyebab seperti perubahan kebiasaan, atau perpindahan rumah, perjalanan jauh dengan mobil, atau pergantian makanan yang sangat berbeda.
7. Kumis kucing sebagai sensor
Kucing menggunakan kumisnya sebagai sensor |
Kumis pada kucing memiliki sifat yang sangat sensitif. Kumis ini bisa merasakan perubahan pada tekanan udara yang kecil sekalipun. Seekor kucing menggunakan kumisnya untuk mengetahui apakah tubuh mereka bisa masuk melalui celah yang sempit atau tidak. Karena kumis ini berperan sebagai radar yang dapat membantunya dalam menentukan arah, dan berjalan dalam keadaan gelap gulita tanpa tersesat. Oleh karena itu disarankan untuk tidak memotong kumis kucing peliharaan. Karena dapat memperbesar kemungkinan kucing terjebak dalam celah yang sempit.
8. Memelihara kucing dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah resiko stroke dan stres
Memelihara kucing memberikan efek baik bagi kesehatan |
Secara ilmiah telah dibuktikan bahwa memiliki dan memelihara kucing berdampak baik untuk kesehatan pemilik dan mencegah resiko penyakit tekanan darah tinggi. Penelitian University of Minnesota menemukan bahwa memelihara kucing dapat mengurangi tingkat kematian yang disebabkan karena serangan jantung sebesar tiga puluh hingga empat puluh persen. Ini karena kucing dapat memberikan kenyamanan sehingga seseorang dalam keadaan seperti ini tidak akan mudah kaget atau merasa sesak di bagian jantung yang merupakan tanda-tanda terkena penyakit jantung. Sedangkan orang yang terkena penyakit stroke merupakan seseorang yang cenderung memiliki pikiran yang tidak rileks atau tidak santai. Keadaan seperti ini dapat mempengaruhi tekanan darah menjadi tidak stabil dan beresiko terkena penyakit stroke. Maka tidak ada salahnya jika anda mencoba untuk mengadopsi kucing. Hewan bermata besar ini dipercaya dapat membuat pikiran anda selalu dalam keadaan rileks dan santai oleh tingkah lakunya yang sangat lucu.
9. Susu dan coklat menyebabkan kucing diare
Susu menyebabkan diare bagi kucing |
Kucing menyukai dan membutuhkan susu dari induknya. Terutama ketika mereka masih kecil. Dari sini banyak orang mengira memberikan susu manusia kepada kucing akan sama baiknya. Ternyata hal ini salah. Niat baik kita memberikan susu pada kucing justru bisa berbuah malapetaka bagi kucing kesayangan kita. Hal ini disebabkan karena susu mengandung laktosa. Laktosa merupakan gula susu yang ada dalam susu bersama dengan trigliserida atau lemak susu dan kasein yaitu protein susu. Agar dapat mencerna laktosa, pencernaan mesti memiliki enzim laktase. Manusia memiliki enzim laktase sehingga hal ini bukanlah suatu masalah. Namun pencernaan kucing tidak memproduksi enzim laktase yang menyebabkan laktosa tidak bisa terurai. Butiran laktosa akan tertinggal di depan lubang usus halus serta menyerap air dari sekitarnya hingga menimbulkan diare. Diare yang terus menerus bisa menimbulkan dehidrasi pada kucing serta bisa menyebabkan kematian. Selain diare, masalah lain yang ditimbulkan oleh susu berlaktosa bagi kucing adalah mudahnya bakteri menyerang usus dan menyebabkan fermentasi dalam jumlah besar untuk membentuk gas. Akibatnya kucing akan merasakan rasa sakit yang luar biasa pada perutnya. Kucing juga akan tersedak, hingga muntah. Begitu juga dengan coklat, kucing akan jatuh sakit bahkan meregang nyawa ketika makan coklat. Oleh karena itu perhatikan konsumsi makanan kucing anda.
Itulah tadi fakta unik tentang kucing yang perlu anda ketahui. Semoga informasi tadi dapat mengobati rasa penasaran anda tentang binatang peliharaan yang super lucu ini.